Berbincang serius, para pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) se-Kalimantan hadir di IAIN Pontianak, mengikuti rakor penguatan kerja sama untuk peningkatan kualitas SDM daerah, menghadapi perpindahan Ibu Kota Negara.
Tak ketinggalan, perwakilan dari LP2M Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin mengikuti pertemuan penting ini, yakni Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag. (Ketua), Dr. Muhammad Rusydi, M.Ag. (Sekretaris), Dr. Nuryadin, M.Ag. (Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat), Dr. Adi Ansari, M.Pd.I. (Koordinator Pusat Penelitian), H. Ibnu Arabi, M.Fil.I. (Staf Ahli), dan Muhammad Fahmi Nurani, M.H. (Asisten Ahli).
“Kerja sama antara perguruan tinggi agama Islam di Kalimantan ini sangat penting untuk menyahuti hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN), yang akan menjadikan Kalimantan sebagai pusat perhatian dunia, bukan lagi pinggiran,” tegas Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag. kepada Humas, Rabu (11/10/2023).
Di Rakor yang berlangsung pada tanggal 25–26 September lalu itu, pihaknya turut menyampaikan sejumlah program unggulan LP2M UIN Antasari, yang bisa dikolaborasikan dengan PTKIN lainnya di Kalimantan.
“Perlu dilakukan KKN bersama Regional Borneo, sekaligus student mobility, termasuk ikut kuliah ke luar negeri,” ungkap Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag. memberikan usulan di rakor tersebut.
Apalagi UIN Antasari telah menggalakkan internasionalisasi, termasuk KKN Internasional, yang telah dilangsungkan di Malaysia dan Thailand.
Di kesempatan berada di Kalimantan Barat, perwakilan LP2M UIN Antasari Banjarmasin juga mengikuti kegiatan international, yakni The 2nd Borneo Islamic Research Forum (BIRF) di Aula Mahoni, lantai dasar Hotel Merpati.
Adapun tema yang diangkat adalah “Islam and Knowledge Construction for Borneo Academic World”. Usai Pontianak, rencananya di tahun depan UIN Antasari Banjarmasin akan menjadi tuan rumah untuk forum internasional ini.
