HULU SUNGAI SELATAN – Mengetuk pintu-pintu masyarakat, mahasiswa/mahasiswi Universitas Islam Negeri Antasari berbagi dengan keluarga sasaran penerima bantuan, sebagai salah satu bentuk perhatian perguruan tinggi dalam percepatan penurunan kasus tengkes.
Didukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, program Pemberian Makanan Tambahan pun dilakukan, agar anak yang diduga berisiko tengkes bisa tumbuh sehat bergizi.
“Masyarakat menerima sangat gembira program ini, apalagi mereka baru tahu ternyata program KKN UIN Antasari juga ada yang khusus ikut menangani kasus stunting selain tentang keagamaan,” cerita Muhammad Yunus, Mahasiswa Prodi S-1 PAI kepada Humas via WhatsApp, Ahad (23/09/2023). (Repost UIN Antasari Banjarmasin)
Mahasiswa KKN UIN Antasari saat melakukan edukasi tentang tengkes di Desa Tawia 2 (Foto:Muhammad Yunus untuk Humas)
Ia pun mengaku bersyukur bisa ikut terlibat dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik ini, sambil terus belajar menambah pengalaman, agar semakin berguna dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Seperti dalam prinsip sebuah permata, tidak akan dipoles tanpa sebuah gesekan. Begitu pun juga seseorang tidak akan sukses tanpa sebuah tantangan,” ungkapnya puitis.
Total ada 6 anak berisiko tengkes yang rutin diberikan edukasi sekaligus bantuan, beriringan dengan rencana 10 kegiatan lainnya, termasuk Sosialisasi Gaya Hidup Bersih dan sehat di SD Negeri Tawia Barat.
Adapun yang terlibat di desa ini ada 8 mahasiswa, selain Yunus ada Alfikri, Nor Risa Farah Dina, Silmia, Nor Aini, Lita Putri Handoko, Siti Aulia Rachmi, dan Syifa Mufida.
Bahkan program khusus ini juga merambah kabupaten lainnya, yang akan berlangsung satu bulan.
Mahasiswa KKN UIN Antasari saat berkunjung ke Balai Desa Tawia 2 (Foto:Muhammad Yunus untuk Humas)
