Tradisi Batamat Al Qur’an di Tanah Banjar

Betamat al-Qur’an adalah sebuah tradisi keagamaan yang sudah sangat melekat dengan masyarakat Banjar. tradisi batamat Al-Qur’an adalah tradisi menamatkan atau menyelesaikan Al-Qur’an, kitab suci ajaran Islam. Pada konteks ini, tradisi batamat Al-Qur’an serupa dengan tradisi khatmul Qur’an yang lumrah dilaksanakan di berbagai wilayah Nusantara.

Secara genealogis, tradisi ini diyakini berasal dari nabi Muhammad SAW. dan sahabat-sahabatnya yang biasa menyelesaikan atau menamatkan Al-Qur’an dalam kurun waktu tertentu. Tradisi khatmul-Qur’an pada mulanya merupakan tradisi yang berasal dari pondok pesantren tahfiz. Tradisi ini kemudian diadopsi oleh masyarakat umum di Indonesia.

Dalam konteks urang Banjar, tradisi batamat Al-Qur’an biasanya dilakukan untuk anak-anak atau remaja yang baru pertama kali menyelesaikan seluruh bacaan Al-Qur’ an sebanyak 30 Juz. Namun di luar itu, berbagai tradisi btamat al-Qur’an ini juga dilaksanakan di berbagai konteks yang beragam.

Buku ini akan mencoba mengupas hal-hal tersebut di atas dengan pembahasan yang lugas dan mudah dipahami. Berbagai kegiatan batamat al-Qur’an yang dilaksanakan dalam beragam konteks akan dijelaskan, seperti sebagai bagian dari rangkaian acara perkawinan, kematian, dan ibadah yang dilaksanakan dalam bulan Ramadhan. Dalam perkembangannya, kegiatan batamat juga dilaksanakan dengan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada.