Penentuan Kesepadanan Pasangan Pernikahan Berdasarkan Perhitungan Weton Dalam Adat Jawa Tengah

Salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT ialah rahmat yang sempurna dilimpahkan kepada kaum Adam berupa pasangan (istri) dari jenis mereka sendiri dan menjadikan rasa kasih sayang di antara pasangan-pasangan itu.[1] Laki-laki dan perempuan dipasangkan serta disatukan dalam bentuk ikatan pernikahan. Pernikahan merupakan akad yang kokoh atau mīśāqan galīẓan.[2] Di dalam Al-Qur’ān hanya disebutkan kalimat mīśāqan galīẓan sebanyak tiga kali yakni pada surat Al-Aḥzāb (33):7 yang menunjukkan perjanjian Allah kepada beberapa nabi, surat An-Nisā’(4):154 yang menunjukkan perjanjian Allah kepada kaum Yahudi dan surat An-Nisā’(4):21 yang menunjukkan perjanjian tentang pernikahan.[3] Akad yang kokoh atau mīśāqan galīẓan mengandung arti bahwa akad pernikahan berbeda dengan perjanjian keperdataan lainnya. Pada dasarnya pernikahan memiliki tujuan utama untuk kehidupan subjek keluarga selama-lamanya dengan mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah dan rahmah.[4]