PERIBAHASA DAN UNGKAPAN TRADISIONAL BAHASA BANJAR

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud dan Balai Pustaka, 1989) menyebutkan bahwa, “Ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas, padat berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku” (blm. 671).
Akan tetapi kemudian menurut KBBI tersebut bahwa “Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya” (hlm. 991).
Ucapan adalah suatu kemampuan dalam berbahasa yang dilahirkan dalam bentuk sebuah “perbandingan” dari suatu obyek tertentu. Banyak hal yang bisa di bandingkan untuk sesuatu yang umumnya selalu berkias.
Perbandingan itu dengan menunjukkan semacam gambaran tentang perilakn seseorang yang dikiaskan dengan alam, dengan binatang, dengan Rembuh-armbuhan, dengan benda atau dengan peristiwa dan lain sebagainya. Keselaruhannya memberikan gambaran betapa kayanya bahasa, betapa loasnya cakrawala berpikir dan berbahasa yang dapat dilukiskan dalam percakapan atau pernyataan.

“Ungkapan itu lahir dari pengalaman-pengalaman hidup seseorang dan diterjemahkan sebagai sesuatu yang memiliki nilai dalam pandangan dan pikiran, selanjutnya mampu ditransformasikan kepada orang lain. Iransformasi yang bersifat tradisional menunjukkan bahwa ungkapan itu juga kemudian bersifat tradisional yang pada gilirannya dimiliki oleh generasi berikutnya” (Syamsiar Seman, Banjarmasin Post, 6 Mei 1995).