Baik perempuan maupun anak-anak, merupakan kelompok yang rentan mendapatkan perlakuan kekerasan. Bentuk kekerasan yang terjadi, bisa saja berupa fisik, psikis, penelantaran, dan juga seksual. Salah satu tempat dimana dapat terjadinya kekerasan adalah di perguruan tinggi atau kampus. Beberapa waktu lalu, ramai jadi perbincangan tentang kekerasan seksual di kampus.
Pada Rabu, 26 Januari 2022, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UIN Antasari, Dr. Hj. Norlaila, M.Ag., M.Pd. bersama Sekretaris LP2M, Drs. Emroni, M.Ag., Kepala Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Dr. Adi Ansari, M.Pd.I., Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Nuryadin, M.Ag., beserta staf LP2M, melakukan audiensi dan silaturahmi ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kal-Sel. Audiensi dan silaturahmi yang dilakukan pihak LP2M UIN Antasari tersebut disambut baik oleh Hj. Husnul Hatimah, S.H., M.H. selaku Kepala DPPPA Provinsi Kal-Sel, dan Naimah Fitriyanuarty, S.Psi., M.M., Psikolog selaku Kepala Seksi Perlindungan Khusus Anak DPPPA Provinsi Kal-Sel, beserta jajarannya di Ruang Rapat Lantai II DPPPA Provinsi Kal-Sel. Salah satu hal yang dibahas pada pertemuan itu adalah kerjasama antar kedua belah pihak. Dalam hal ini, DPPPA Provinsi Kal-Sel memberikan dukungan penuh terkait penerapan responsif gender di perguruan tinggi.
Hj. Husnul Hatimah, S.H., M.H. menyarankan agar pihak kampus dapat memberdayakan mahasiswa dalam rangka mensosialisasikan keberadaan PSGA berikut tugasnya, yang hal tersebut dapat dilakukan melalui MEDSOS (media sosial). Sedangkan, Naimah Fitriyanuarty, S.Psi., M.M., Psikolog, terkait responsif gender ini, beliau menyampaikan untuk berfokus kepada pencegahan daripada penanganan terhadap kasus kekerasan seksual yang terjadi, khususnya di lingkungan kampus, dan juga di lingkungan masyarakat pada umumnya. Selanjutnya, besar harapan kedua belah pihak dapat mewujudkan program-program yang telah dibicarakan pada audiensi dan silaturahmi tersebut. (IH)
