KESULITAN MAHASISWA DALAM BERBAHASA ARAB (Studi pada Mahasiswa Jurusan PBA UIN Antasari dari Beberapa Latar Belakang Pendidikan)

Bahasa Arab terdiri dari 4 keterampilan, istima’, qira’ah, kalam dan kitabah. Masing-masing keterampilan memerlukan kemampuan tersendiri bagi mahasiswa yang mempelajarinya, juga didukung oleh factor latar belakang pendidikan mahasiswa. Di antara mahasiswa, ada yang berlatar belakang Pesantren baik Pesantren Modern maupun Pesantren Salafiah, Madrasah, Sekolah Umum, dan juga Sekolah Kejuruan.
Pada umumnya yang berasal dari pesantren modern, memiliki kemampuan dasar dalam mengikuti perkuliahan pada jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan lebih mudah terkait dengan keterampilan kalam. Namun demikian, mereka memiliki kesulitan pada aspek-aspek bahasa seperti Nahwu, dan Sharaf, Balaghah, dan Terjemah. Ini sebaliknya dari lulusan pesantren Salafiyah. Kemudian mahasiswa yang berlatar belakang dari Madrasah Aliyah, cukup merasakan kesulitan dalam berbahasa Arab, apalagi mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan umum seperti dari Sekolah Umum dan Kejuruan.
Kesulitan yang paling paling banyak dinyatakan mahasiswa adalah pada keterampilan kalam, karena ini menunjukkan kemampuan yang aktif dan spontan , dan berhadapan dengan lawan bicara, juga berbicara terkait tema-tema ilmiah.Kemampuan kalam ini sangat penting bagi mahasiswa jurusan PBA, terutama ketika mempersentasikan dan mempertahankan ujian munaqasyah.
Di antara faktor yang mempengaruhi menjadi kesulitan berbahasa dan sebaliknya mendorong kemampuan berbahasa adalah faktor kebahasaan dan factor non kebahasaan. Factor kebahasaan terdiri dari 4 keterampilan berbahasa serta aspek kebahasaan Arab yang detil seperti Nahwu, Sharaf, Balaghah, Tarjamah, dll. Kemudian factor non kebahasaan yang terdiri dari faktor minat, latar belakang pendidikan, faktor pengajar dan metodologis, faktor lingkungan, faktor aktivitas dan kegiatan mahasiswa untuk mendorong kemampuan berbahasa, serta faktor- faktor lain seperti faktor psikologis, dan ekonomis.
Upaya yang dilakukan oleh juruasan untuk memperkuat kemampuan mahasiswa dalam berbahasa, masih sedikit, berupa kegiatan tambahan untuk latihan keterampilan kalam dan qiraah. Namun demikian, karena tidak terkoordinasi dengan baik, maka kemudian kegiatan ini menjadi tidak efektif dan kemudian tidak terlaksana dengan baik.
Ada beberapa usulan kegiatan baik oleh mahasiswa maupun dosen pada jurusan PBA yang dapat dilaksanakan untuk menjadi solusi mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam berbahasa, seperti harus ada matrikulasi bagi mahasiswa yang basic kebahasaanya masih kurang, menciptakan lingkungan berbahasa yang kondusip, mengundang native speaker, mengadakan hari berbahasa, mengadakan pelatihan-pelatihan berbahasa secara regular, diskusi-diskusi dan seminar- seminar, mengadakan lomba-lomba yang mendorong kegiatan berbahasa Arab, membuat komunitas bahasa Arab, membentuk aturan untuk kewajiban berbahasa agar tercipta lingkungan berbahasa, membuat jurnal atau tabloid berbahasa Arab, mengaktifkan mading dan menjadikan mahasiswa senior untuk memberikan tambahan kepada adik-adik angkatan yanng baru kuliah di jurusan PBA. Usulan tersebut dapat dilakukan oleh Jurusan ataupun organisasi mahasiswa, HMJ jurusan PBA.